Pages

Tuesday, March 20, 2012

PARAGRAF INDUKTIF

kalimat induktif dapat di artikan kalimat yang memilik gagasan utama di akhir dari sebuah paragraf dan di ikutin oleh kalimat-kalimat penjelas dari kalimat utama tadi sebagai contoh:
Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. yang bercetak tebal adalah gagasan utama.

Dalam kalimat induktif juga terdapat bermacam-macam kalimat induktif:
a. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contohnya :
1. Christiano Ronaldo adalah pesepakbola, dan ia berwajah tampan.
2. Juan Mata adalah pesepakbola, dan ia berwajah tampan.
Generalisasi: Semua pesepakbola berwajah tampan.
Pernyataan “semua pesepakbola berwajah tampan” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya. Contoh kesalahannya: Drogba juga pesepakbola, tetapi tidak berwajah tampan.
Macam-macam generalisasi :
a.1 Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Contoh: Sensus penduduk.
a.2 Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna. Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
- Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
- Sampel harus bervariasi.
- Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
b. Analogi
Analogi merupakan cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Analogi mempunyai 4 fungsi, antara lain :
- Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
- Meramalkan kesaman
- Menyingkapkan kekeliruan
- klasifikasi
Contoh analogi :
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
c. Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Macam hubungan kausal :
1. Sebab- akibat : Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
2. Akibat – Sebab : Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3. Akibat – Akibat : Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
Contoh Kausal : Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

http://iaibcommunity.wordpress.com/2008/04/22/paragraf-deduktif-induktif-dan-deduktif-induktif/

No comments:

Post a Comment