Pages

Friday, December 16, 2011

Dampak Negatif Internet

DAMPAK NEGATIF INTERNET memang sangat kentara jika di lihat dan diamati lebih seksama, walaupun demikian tetap saja kalau menurut pendapat saya, internet lebih banyak membawa dampak positif dari pada dampak negatifnya. Tetapi kesempatn kali ini saya hanya ingin sedikit menulia tentang dampak negatif dari internet, tentunya tulisan ini sangat lah subjektif, untuk itu jika ada sesuatu yang salah mohon di maklumi.

Memang tidak dapat dipungkiri,bahwa selain internet membawa dampak positif, intenetpun membawah dampak negatif, nah dibawah ini adalah beberapa dampak negatif internet yang dapat saya informasikan kepada anda.

1. Pornografi
Banyak yang menganggap bahwa internet identik dengan pornografi, saya kira hal tersebut emmang tidak salah, mengingat internet dapat digunakan untuk kegiatan yang sifatnya porngrafi. Bayangkan saya dengan internet seseorang bias mengaksek homepage atau situs yang berisikan content khusus dewasa, artinya bahwa dengan kemudahan ini seseorang akan dengan mudah menemukan hal-hal yang berbau porno.

2. Perjudian
Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya internet, sangat menguntungkan bagi pelaku perjudian, betapa tidak, perjudian di sekarang inis emakin makak, bahkan perjudian di internet diatus dengan sedemikian ruma sehingga seseorang yang melakukan judi dapat berada di tempat yang sangat jauh.

3. Penipuan
Penipuan terbilah cukup marak terjadi di internet, hal ini terjadi di karenakan adanya kemudahan transaksi tanpa-tatap muka yang kemudian berujung pada mudahnya seseorang di tibu oleh orang lain.

4. mengabaikan kehidupan social.
Adakalanya seseorang yang telah kecanduan internet, bisa saja menghiraukan social disekelilingnya, orang tersebut bisa terpaku seharian di internet tanpa tahu apa yang ada di lingkunagnnya, hal ini memang cukup berbahaya jika terjadi, untuk itulah jia anda seorang netter, sebisa mungkin luangkan waktu untuk sekedar berbincang atau bercakap-cakap dengan masyrakat sekitar.

5. Kecanduan internet.
Internetpun bisa menyebabkan ketergantungan (hal ini biasa terjadi ketika seseorang telah sangat suka terhadap jejaring social ataupun game online ) hingga mengakibatkan lupa waktu dalam kehidupannya.


Nah itulah sedikit tentang dampak negative internet, dampak negative internet sebenarnya dapat kita antisipasi dengan berbagai cara yang dapat kita fikirkan, dan semoga sedikit informasi mengenai dampak negative dari internet dapat bermanfaat. Oya selain dampak negatife, internetpun mempunyai dampak positif yang sangat banyak , nah ini dia dampak positif dari internet.

Kaimat dan Unsur-unsurnya

Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukkan ujaran yang bermakna lengkap. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru, sedangkan dalam bahasa lisan berupa intonasi berhenti.
Unsur-unsur kalimat dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek(O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia_baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Fungsi unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.



1.Predikat
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahuan subjek dalam keadaan bagaimana atau sedang melakukan apa. SeIain menyatakan tindakan atau perbuata subjek (S), sesuatu yang dinyatakan oleh P dapat pula mengenai sifat, situasi, status, ciri atau jati diri S. Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga nomina atau frasa nominal. Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh:
(1) Ayah sedang tidur siang.
(2) Putrinya cantik jelita.
(3) Kota Jakarta dalam keadaan aman.
(4) Kucingku belang tiga.
(5) Robby mahasiswa baru.
(6) Ibunya penjual gado-gado.
(7) Mobilnya dua.
(8) Paman ke Jakarta.
Kata-kata yang dicetak miring dalam kalimat (1)—(8) adalah P.

Kalimat-kalimat di bawah ini bukan kalimat yang benar karena tidak memiliki P yang jelas.
(9) Adik saya yang gendut lagi lucu itu.
(10) Kantor kami yang terletak di depan hotel.
(11) Jakrta yang terkenal sebagai kota metropolitan.
(12) Ina yang cantik itu.
(13) Paman yang ke Jakarta.
Karena belum mempunyai P yang jelas, rangkaian kata-kata yang cukup panjang di atas belum merupakan kalimat, melainkan masih merupakan frase (kelompok kata).

2. Subjek
Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), sesuatu hal, atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek biasanya berupa kata/frase benda (nominal), klausa, atau frasa verbal.
Contoh :
(14) Meja Kepala Sekolah besar sekali.
(15) Ayahku sedang melukis.
(16) Yang berbaju biru paman saya
(17) Berjalan kaki menyehatkan badan
(18) Membangun jalan layang sangat mahal
(19) Kursi itu mahal.
(20) Rumahnya sangat besar.
(21) Motornya dua belas.

Kata-kata yang dicetak miring pada kalimat (14) - (21) adalah S. S dapat berupa frase benda atau frase verba.
(22) Bagi siswa sekolah dilarang masuk
(23) Bagi yang belum membayar SPP dilarang ikut ujian.
(24) Di sini melayani resep obat generik.
(25) Memandikan adik di pagi hari.
(26) Demi cintaku padanya.
(27) Karena sakit keras.
(28) Untuk pembangunan memerlukan bbiaya banyak.
Contoh (22)-(28) belum memenuhi syarat sebagai kalimat karena tidak mempunyai S yang jelas.

3. Objek
Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif. yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O seperti pada contoh di bawah ini.
a. Ina merancang gaun pesta.
b. Paman menggali sumur.
c. Juru masak menggoreng mie telor.
d. Ayah mencukur jenggotnya.
e. Tomas melompati pagar.
f. Kucingnya menerkam burung gereja.
Jika P diisi oleh verba intransitif. O tidak diperlukan. Dalam hal ini O tidak wajib hadir. Verba intransitif di bawah ini yang menjadi P dalam contoh tidak menuntut untuk dilengkapi.
a. Ncnck mandi.
b. Ayah tidur.
c. Tamunya pulang.
d. Adik makan.
e. Kucingnya mati.


4. Pelengkap
Pelengkap (Pel) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Letak Pel umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nominal, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan. Perhatikan contoh perbedaannya di bawah ini.

a. Adik memainkan bola. (S P O)
Adik bermain bola. (S P Pel)
b. Ibu menjual gado-gado. (S P O)
Ibu berjualan gado-gado. (S P Pel)
c. Anton menghilangkan HP-nya. (S P O)
Anton kehilangan HP-nya. (S P Pel)

Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa bila P verba berawalam {meN-}, maka diikuti O. Namun, bila P verbanya berawalan {ber-} atau {ke-} termasuk juga {ter-} makan diikuti Pel.
Namun demikian, tidak semua kalimat yang P-nya berawalan {meN-} selalu diikuti O. Contoh :

a. Wajahnya menyerupai Habibie. (S P Pel)
b. Idenya merupakan semangat antiperubahan. (S P Pel)

Dalam suatu kalimat, O dan Pel dapat muncul bersama-sama. Letak Pel adalah di belakang O sehingga urutan penulisan bagian kalimat menjadi S-P-O-Pel. Berikut adalah beberapa contoh pelengkap dalam kalimat.
a. WS Rendra membacakan pengagumnya puisi kontemporer.
b.Ibu mendongengkan adik Cerita si Kancil.
c. Sekretaris itu mengambilkan atasannya air minum.
d. Ayahku mengirimi kakek kopiah bludru.
e. Pamanku membelikan anaknya rumah mungil.

5. Keterangan
Keterangan (Ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang S, P, O, dan Pel. Posisinya dapat di awal, di tengah, atau di akhir kaimat. Pengisi Ket adalah frasa nominal, frasa preposisional, adverbia, atau klausa.
Berdasarkan maknanya, ada 9 macam keterangan, yaitu :
a. Keterangan tempat,
Contoh :
(1) Ayah bekerja di kantor pos.
(2) Paman pergi ke Makasar.
(3) Iman Supandi dari Sumedang.
b. Keterangan waktu,
(1) Sekarang kita ke kantor guru.
(2) Ketika hujan deras, saya di stasiun Gambir.
(3) Sepulang dari sekolah, ia selalu ke bengkel ayahnya.
(4) Sebelum berangkat, mereka bersarapan pagi.
(5) Sepanjang tahun ini, dia dilarang ke luar rumah.
c. Keterangan alat,
(1) Ia memukul ular itu dengan kayu.
(2) Dengan api, kita menguji keaslian logam ini.
d. Keterangan tujuan,
(1) Demi cintanya, dia rela berkorban segalanya.
(2) Supaya naik kelas, kita harus rajin belajar.
(3) Bagi orang tuanya, masalah itu harus dilupakan.
e. Keterangan cara,
(1) Dengan jalan kaki, dia pergi ke sekolah.
(2) Secara berhati-hati, polisi membuka pintu rumahku.
f. Keterangan penyerta,
(1) Dengan adiknya, dia pergi ke Jakarta.
(2) Bersama orang tuanya, Imam melamar kekasihnya.
g. Keterangan similatif,
(1) Bagai tersambar petir, dia menerima berita itu.
(2) Seperti anjing dan kucing saja, jalinan persahabatan mereka.
h. Keterangan sebab,
(1) Ia tidak masuk sekolah, karena sakit.
(2) Dia tidak takut, sebab ayahnya pejabat.
i. Keterangan resiprokal (kesalingan)
(1) Ia dan kekasihnya mencintai satu dengan lainnya.
(2) Ali dan Amir memukul satu sama lainnya.

Mengelola Kebutuhan Pribadi Dengan Pemrioritaskan Kebutuhan

Menciptakan uang (bekerja untuk orang lain atau menjadi pengusaha yang menghasilkan uang) tidak semudah membelanjakan.

Bagi kita yang kurang bijaksana dalam mengatur keuangan pribadi, hasil kerja yang berupa gaji bisa habis dalam beberapa hari. Setelah habis bingung deh. Maka nya mengatur keuangan secara bijaksana itu perlu.
Besar kecil uang yang diperoleh berupa gaji, pendapatan atau laba perusahaan tidak menjadi ukuran dalam suksesnya mengatur keuangan. Yang berpendapatan kecil tetap masih bisa menyisihkan uang setiap bulan untuk ditabungkan. Yang berpenghasilan besar juga tidak membelanjakan secara berlebihan sehingga uang yang disisihkan semakin banyak untuk mengembangkan usahanya.
  1. Biasanya, kegagalan mengelola keuangan disebabkan oleh beberapa kesalahan seperti:
  2. Mempunyai kebiasaan menunda pembayaran bill.
  3. Menggunakan kredit card secara berlebihan (tidak ada kontrol).
  4. Tidak gemar menabung dan melakukan investasi.
  5. Mengunakan dana pinjaman untuk gonta-ganti mobil, barang elektronik dll.
  6. Menaruh telor dalam satu keranjang (menyimpan, menabung, investasi dalam satu tempat).
  7. Tidak mempunyai dana cadangan khusus bila terjadi kebutuhan mendadak.
  8. Tidak mengalokasikan dana untuk asuransi.

Tips bagaimana Mengelola keuangan Pribadi Dengan Prioritas Kebutuhan agar teman-teman sekalian bisa mengontrol keuangannya secara efektif.

1. Buat Perencanaan

Merencanakan pendapatan dan pengeluaran merupakan titik awal mengelola keuangan. Dengan perencanaan yang baik, kita dapat mengatur kebutuhan dan menentukan skala prioritas kebutuhan mana yang harus didahulukan untuk dipenuhi. Meskipun pada prakteknya seringkali tidak sesuai dengan perencanaan namun setidaknya dengan perencanaan kita akan lebih mudah mencapai tujuan.

• Tulis pos-pos rencana Pendapatan dan Pengeluaran dalam satu bulan
• Atur pengeluaran jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang
• Bedakan antara kebutuhan dan keinginan
• Buat skala prioritas, mana kebutuhan yang sangat penting, penting, kurang penting & tidak penting

2. Catat Pengeluaran harian
Mencatat pengeluaran secara detil dapat membantu kita untuk mengetahui mana pengeluaran yang memang perlu dan merupakan kebutuhan dan pengeluaran mana yang mana yang kurang perlu dan bisa dikesampingkan di hari kemudian.

3. Menabung
Dalam hal ini menabung dapat digolongkan dalam 2 bagian yaitu menabung di dunia untuk berjaga-jaga atas kebutuhan yang mendesak dan menabung untuk akherat berupa harta yang kita nafkahkan di jalan Allah sebagai investasi kita untuk masa depan yang abadi. Investasi akherat tidak akan pernah merugi bahkan akan berlipat ganda tak hanya di akhirat nanti tapi juga akan menambah rizki kita di dunia. Kedua tabungan ini harus kita usahakan pemenuhannya supaya ketenangan hidup kita bertambah.

• Tentukan tujuan menabung
• Lakukan di awal bulan, jangan menunggu sisa krn biasanya manusia sulit menahan diri utk tdk menghabiskan uang
• Gunakan segala macam cara : bank, celengan, asuransi, obligasi dll
• Jangan meremehkan uang receh. Kata pepatah ”Berdikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.” Bahkan dengan menabung secara rutin dan istiqomah seorang tukang becak bisa menunaikan ibadah haji.

4. Manajemen Hutang
Sebelum memutuskan untuk berhutang, sebaiknya perhatikan lebih dahulu, untuk apa kita berhutang? Kalau hanya sekedar memenuhi keinginan sesaat saja, maka sebaiknya jangan berhutang. Keinginan untuk hidup enak sesaat sering mengabaikan dampak jangka panjang. Akan tetapi hutang yang diambil haruslah sejalan dengan tujuan masa depan yang telah ditentukan, mesilanya kredit pemilikan rumah atau mobil.

• Teliti sebelum berhutang. Bedakan keinginan dan kebutuhan.
• Untuk apa hutang tersebut digunakan
• Berapa besar hutang yang ingin dan mampu di ambil

5. Hemat dan Sederhana
Hemat tidak sama dengan pelit, sederhana tidak berarti menderita. Membelanjakan harta secara sederhana berarti membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhan, tidak berlebihan(boros) namun tidak pelit. Sikap ini bersifat relatif, tidak sama antara satu orang dengan orang lain karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Misalnya mobil kijang merupakan barang yang sederhana bagi seorang ketua MPR, namun bagi seorang pegawai rendahan bisa menjadi benda yang sangat mewah dan berlebihan. Begitu juga dengan communicator atau IPhone, bagi seorang eksekutif yang setiap hari harus berhubungan dengan dunia internet merupakan hal yang wajar. Namun bagi seorang remaja yang masih gaptek dan hanya membeli HP untuk keperluan nelpon dan SMS maka IPhone merupakan benda yang sangat mewah. Intinya sederhana atau mewah tidak terletak pada mahalnya harga suatu barang, namun pada siapa pemiliknya dan apa kebutuhannya.
Sederhana tidak berarti harus mengenakan pakaian yang usang dan bertambal, HP yang sudah sering drop atau mengendarai motor yang jago mogok. Sepanjang kita mempunyai dana maka tidak terlarang untuk membelanjakan harta untuk membeli hal yang memang kita perlukan. Rasulullah mempunyai seekor unta merah yang hebat, sekelas dengan mobil mewah Jaguar. Rasulullah juga mempunyai sebuah pedang yang bagus dan kuat. Namun hal ini tidak mengurangi kesederhanaan Rasulullah karena memang beliau membutuhkannya. HP sering drop bisa menghambat dakwah karena susah dihubungi, motor yang sering mogok malah berbiaya tinggi karena harus sering keluar masuk bengkel, Pakaian yang sudah usang bisa menjadi bahan omongan orang. Jadi tempatkanlah segala sesuatu dengan sebagaimana mestinya.

6. Ukur kemampuan diri
Jangan bergaya hidup mewah padahal kita tidak mampu. Bahkan Rasulullah selalu hidup sederhana meskipun beliau bisa hidup mewah jika beliau ingin. Tidak perlu gengsi krn barang-barang kita tidak bermerk, murahan atau sedikit kuno sepanjang masih bisa berfungsi dengan baik dan bisa menunjang kegiatan kita it’s OK.

7. Cari Penghasilan Sampingan
Gali dan kembangkan keahlian dan hobi yg kita miliki, jadikan sebagai peluang untuk mendapatkan maisyah/penghasilan. Tidak perlu mengeluh karena kekurangan modal. Sepanjang ada kemauan untuk maju, maka Allah pasti akan memberikan jalan.

8. Ingat, lifesytle = expense. Ingin tahu apakah gaya hidup anda telah sesuai dengan penghasilan? Periksa kembali pos pengeluaran rutin dan non-rutin anda. Jika tidak sesuai, lakukan pemangkasan pengeluaran anda sekarang juga.

9. Be a smart shopper. Berpikirlah 10x sebelum anda mengeluarkan uang. Apakah sudah benar-benar perlu dan telah sesuai dengan kebutuhan ? Apakah barang yang saya beli termasuk barang produktif atau konsumtif ?

10. Saat yang tepat untuk berbelanja adalah saat barang yang anda butuhkan sedang ada discount. Namun harus diingat yang terpenting, adalah barang yang memang anda butuhkan dan sudah dianggarkan. Dengan demikian anda dapat saja melewati toko yang sedang sale besar-besaran tanpa harus masuk dan berbelanja jika tidak sedang membutuhkannya.

11. Jangan abaikan pengeluaran-pengeluaran yang bersifat sepele dan berjumlah kecil akan tetapi teratur/sering. Tanpa sadar, jika ditotal selama sebulan ternyata jumlahnya tidak sedikit dan cukup menguras kantong kita. Hal ini harus dihilangkan.

12. Penting untuk diingat, kartu kredit bukanlah extra money. Jika menggunakan kartu kredit, pastikan bahwa memang uang untuk membayar tagihan sudah ada dalam budget anda. Dengan begitu, pasti dapat anda penuhi tepat waktu.

13. Tantangan terbesar dalam mengelola keuangan ialah memperkecil expense (menyederhanakan lifesytle), dan memperbesar income anda. Jika hal ini dapat dilakukan secara konsisten dan disiplin, niscaya keberhasilan dalam mengelola keuangan anda dengan mudah akan terwujud.

sumber:
http://blakesadut.blogspot.com/2011/12/mengelola-keuangan-pribadi-dengan.html
http://ariefsz.blogspot.com/2011/12/mengelola-keuangan-pribadi-dengan.html
http://stevenwahid.blogspot.com/2011/11/mengelola-keuangan-pribadi-dengan.html