Pages

Tuesday, November 8, 2011

pengaruh Cyberbully

Di bulan Desember 2009 lalu terjadi sebuah peristiwa unik dan diwartakan di salah satu media massa nasional. Seorang remaja terlibat dalam perkelahian dengan remaja lainnya. Sebenarnya peristiwa ini bukan sebuah hal luar biasa. Yang membedakan dengan pertikaian remaja lainnya adalah awal pertikaian dimulai di media maya Facebook.

Dengan awal saling mengejek dan mengancam yang berujung dengan ajakan berkelahi kedua pihak akhirnya mewujudkannya. Selanjutnya adalah pengaduan dari salah satu pelaku kepada pihak berwajib. Menarik untuk dikaji, bahwa media maya jejaring sosial seperti Facebook kini mulai digunakan sebagai media yang berdampak buruk bagi penggunanya di Indonesia. Memang sepenuhnya tergantung kepada masing-masing individu pengguna yang bertanggung jawab sepenuhnya kepada penggunaan dari media tersebut, namun peristiwa ini menambah deret peristiwa baru di tanah air yang menggambarkan penetrasi dan dampak sistus jejaring sosial.
Jika sebelumnya Facebook digunakan untuk menggalang kekuatan publik untuk melawan ketidak adilan yang menimpa Prita dengan gerakan 1.000.000 Facebookers untuk Prita, kini muncul kekhawatiran trend penggunaan Facebook untuk intimidasi atau provokasi. Beberapa contoh kasus lebih ekstrim sudah lebih dahulu terjadi oleh pemakai luar negeri. Sebenarnya model intimidasi di dunia maya sudah dikenal dengan istilah Cyberbullying. Hanya saja biasanya dilakukan di media maya yang sudah populer sebelumnya seperti chatting dan forum. Tampaknya model baru dengan memanfaatkan wall message di Facebook menjadi tanda merambahnya tindak kekerasan yang dimulai dengan ancaman secara tertulis. Pelakunya umumnya remaja walaupun ada juga dari kalangan orang yang lebih dewasa.
Cyberbully
Istilah "cyberbullying" pertama kali diciptakan dan didefinisikan oleh Bill Belsey , sebagai "penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung disengaja, perilaku berulang, dan bermusuhan oleh seorang individu atau kelompok, yang dimaksudkan untuk menyakiti orang lain." 
Cyber-bullying telah kemudian telah didefinisikan sebagai "ketika Internet, ponsel atau perangkat lain yang digunakan untuk mengirim atau mengirim teks atau gambar yang dimaksudkan untuk menyakiti atau mempermalukan orang lain".  Peneliti lain menggunakan bahasa yang mirip untuk menggambarkan fenomena tersebut. 
Cyber-bullying dapat sesederhana terus mengirim e-mail ke seseorang yang telah mengatakan mereka tidak menginginkan kontak lebih lanjut dengan pengirim, tetapi juga dapat mencakup ancaman , komentar seksual, label merendahkan (yaitu, kebencian ), bersekongkol di korban dengan membuat mereka menjadi bahan ejekan di forum, dan posting laporan palsu sebagai fakta ditujukan penghinaan.

Hal – hal penyebab cyberbully :
penyebab terjadinya cyberbullying bisa jadi karena dendam, kemarahan atau perasaan frustasi. Bisa juga karena pelaku memang tidak punya kerjaan, sedangkan ‘mainan’ berbau teknologi banyak tersedia di sekeliling mereka jadinya iseng dan ingin mencari keributan. Atau bisa jadi, pelaku adalah orang-orang yang di kehidupan nyatanya termasuk golongan ‘nggak dianggap’ atau tidak punya kekuatan, dengan melakukan cyber-bullying mereka merasakan bagaimana rasanya jadi ‘orang yang berkuasa’.
Contoh – contoh kasus cyberbully=
Contoh dari kasus cyber-bullying adalah kasus Ophi A Bubu. Kalau ada yang belum tahu Ophi A Bubu siapa, dia adalah seorang remaja yang gemar menulis dengan bahasa Alay di notes-notes Facebook-nya. Untuk saya pribadi, tulisan dengan bahasa ini cukup ganggu, karena saya nggak terbiasa membaca ‘aku’ jadi ‘aquwh’, ‘kamu’ jadi ‘kmuwh’, ‘mau’ jadi ‘mawh’ etc. Ophi A Bubu ini mendadak kondang karena catatannya, sampai-sampai entah siapa ada yang dengan niatnya membuat semacam fanpage, yang tentunya isinya celaan-celaan sadistis.
http://samuelhenry.com/facebook-cyberbullying

No comments:

Post a Comment